Kamis, 02 Februari 2012

**Simsimi, Aplikasi 'Ngobrol' yang Menyenangkan


Photo

Simsimi, Aplikasi 'Ngobrol' yang Menyenangkan



Ghiboo.com - Anda sudah mengenal Simsimi? Aplikasi chatting ini memang masih kalah populer dibanding aplikasi seperti Blackberry Mesenger (BBM), Yahoo Messenger atau Whatsapp. Namun, aplikasi ini ternyata lebih unik lho.

Pasalnya, tidak seperti aplikasi 'ngobrol' lain, Simsimi tidak membutuhkan manusia lain untuk kita ajak bicara. Yang ada hanya sebuah robot kuning bulat yang lucu namun pintar membalas perkataan Anda.

Cara bekerja aplikasi ini sama seperti fitur Siri di iPhone 4S. Hanya saja Simsimi adalah aplikasi.

Simsimi mampu menjawab setiap pertanyaan Anda, karena dalam aplikasi ini sudah tersimpan semua database untuk menjawab pertanyaan penggunanya. Anda bahkan bisa mengajarinya untuk membalas setiap pertanyaan aneh.

Jika menemukan kata aneh, terkadang ia memberikan jawaban yang sedikit 'ngawur.' Tapi justru itu bisa membuat Anda tertawa.

Pengguna Smartphone Android maupun Iphone yang penasaran mengobrol dengan Simsimi bisa mengunduh aplikasi ini langsung di toko resmi Android Market atau iTunes. Si robot kuning ini juga bisa diajak 'ngobrol' lewat PC Anda.

**Nenek 100 Tahun Tetap Bugar Berkat Main Nintendo


Nenek 100 Tahun Tetap Bugar Berkat Main Nintendo

Kathleen dihadiahi seperangkat Nintendo DS Lite di hari ulang tahunnya yang ke-96 beberapa tahun lalu. Sejak saat itu, Kathleen keranjingan bermain video game, khususnya permainan yang mengasah otak alias brain games. Puzzle, teka-teki silang, hingga Sudoku menjadi makanan Kathleen sehari-hari
PEKAN lalu, Kathleen Connell merayakan ulang tahunnya yang ke-100. Tapi nenek asal East Renfreshire, Skotlandia itu merasa 20 tahun lebih muda. Rahasianya, Kathleen rajin bermain video game setiap hari.
Kathleen dihadiahi seperangkat Nintendo DS Lite di hari ulang tahunnya yang ke-96 beberapa tahun lalu. Sejak saat itu, Kathleen keranjingan bermain video game, khususnya permainan yang mengasah otak alias brain games. Puzzle, teka-teki silang, hingga Sudoku menjadi makanan Kathleen sehari-hari.
“Saya merasa super, saya seperti masih berumur 80. Saya berusaha agar otak saya selalu aktif dengan bermain game,” tutur Kathleen kepada Daily Mail.
Nintendo tidak hanya membuat otaknya tetap aktif, namun juga memberi semangat untuk tetap bugar dan tidak merasa bosan. Dengan kedua kaki yang diamputasi, Kathleen tidak punya banyak kegiatan untuk dilakukan. Untuk mengisi waktu, Kathleen kerap menggambar dengan komputer, bermain puzzle dan bermain game dengan Nintendo DS kesayangannya hingga sekurang-kurangnya dua jam dalam sehari.
Pam Stewart, puteri Kathleen yang juga biang keladi dari kegilaan Kathleen terhadap video game, mengaku senang melihat semangat sang ibu setiap kali memainkan Nintendo DS yang dia belikan itu.
“Saya membelikan Nintendo DS beberapa tahun lalu dan sekarang jumlah game di dalamnya semakin bertambah saja. Bermain game membuat otaknya semakin tajam,” ucap Pam.
Jadi, apa yang harus dilakukan agar tetap bugar di usia lanjut?
“Rahasia panjang umur ada dua: berpikir positif dan selalu membuat otak Anda tetap aktif,” ujar Kathleen berbagi tips rahasianya.
(rere/gur)

**Bayi Belajar Bicara dengan Meniru Gerak Bibir, Bukan Mendengar Suara

Bagaimana cara bayi belajar bicara? Banyak orang percaya, bayi belajar bicara dari suara yang didengarnya. Namun sebuah penelitian membuktikan bahwa anggapan ini salah.
Bayi Belajar Bicara dengan Meniru Gerak Bibir, Bukan Mendengar Suara

BAGAIMANA cara bayi belajar bicara? Banyak orang percaya, bayi belajar bicara dari suara yang didengarnya. Namun sebuah penelitian membuktikan bahwa anggapan ini salah.
Para peneliti dari Florida Atlantic University menemukan, bayi mempelajari kemampuan berbicara dengan cara membaca gerak bibir orang-orang di sekitarnya.
Gerak bibir kemudian ditiru dan menghasilkan ocehan-ocehan bayi yang masih belum terdengar secara jelas.
Saat usia bertambah, ocehan pun berganti menjadi kata-kata yang diucapkan secara akurat.
“Agar dapat meniru ucapan lawan bicaranya, bayi mencari tahu bagaimana cara membentuk gerak bibir untuk menghasilkan suara yang sama dengan yang mereka dengar,” ujar anggota tim peneliti, David Lewkowicz, seperti dikutip Daily Mail.
Lewkowicz dan anggota tim lainnya meneliti setidaknya 180 bayi berusia 4,6,8,10 dan 12 bulan. Bayi-bayi yang dilahirkan di keluarga berbahasa Inggris itu diminta untuk menyaksikan tayangan video seorang wanita yang berbicara bahasa Inggris dan Spanyol.
Di kepala sang bayi, para peneliti memasangkan headband yang dilengkapi alat sensor untuk mengetahui kemana arah perhatian para bayi itu tertuju.
Pertama-tama, para peneliti memutar video berbahasa Inggris.
Hasil eksperimen menunjukkan bayi berumur 4 bulan lebih banyak memperhatikan mata pembicara, sedangkan bayi 6 bulan memperhatikan mata dan mulut pembicara secara bergantian. Bayi berusia 8 dan 10 bulan lebih banyak memperhatikan bagian mulut, dan bayi 12 bulan memperhatikan area mata.
Lewkowicz menuturkan, di usia enam bulan bayi mulai mampu menyeimbangkan kemampuan mengendalikan konsentrasi, itulah yang membuat mereka dapat memperhatikan bagian mata dan mulut sekaligus.
Bagaimana jika bayi-bayi dari keluarga berbahasa Inggris itu menonton tayangan video berbahasa Spanyol? Hasilnya menunjukkan, bayi-bayi berusia 12 bulan lebih banyak memperhatikan bagian mulut, seperti juga bayi-bayi di usia lebih muda.
Seperti dipaparkan dalam penelitian yang dimuat di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences itu, bayi membutuhkan usaha lebih keras dalam memahami dan meniru bahasa yang tidak lazim didengarnya.
Riset ini juga membuktikan, bayi sudah dapat membedakan mana bahasa ibu dan mana bahasa asing.
(rere/gur)