Minggu, 18 Desember 2011

**Membangun Pribadi yang Dapat Dipercaya



Membangun Pribadi yang Dapat Dipercaya


Kepercayaan adalah tali pengikat hubungan antara dua atau lebih kelompok atau individu yang berbeda. Tidak adanya kepercayaan berarti ada sesuatu yang tidak beres, ada rasa saling curiga, saling membohongi, menipu, dan munafik.

Bila suasana saling tidak percaya sudah merasuk ke dalam jiwa masing-masing individu, maka kebenaran yang masuk akan ditolak, karena dalam pikiran yang ada hanya rasa curiga.

Kepercayaan adalah dasar dalam membangun sebuah hubungan. Hal mustahil, jika seseorang dapat membangun rumah tangga atau perusahaan tanpa dilandasi kepercayaan.

Mempercayai dan dipercayai akan tumbuh hanya apabila :

  • Pikiran Positif. Mendengar dan menyimak apa yang dikatakan orang lain, menerima sebagai sesuatu yang benar sehingga tak menyimpan rasa curiga atau ketidak-percayaan pada apa yang dikatakannya. Dengan sikap ini akan membantu berkembangnya pikiran positif terhadap orang lain. Tapi, percaya pada orang lain bukan berarti menerima saja semua informasi tanpa sikap kritis.


  • Dapat mengandalkan orang lain. Percaya pada orang lain berarti mau dan dapat mengandalkan orang itu. Untuk itu, tanamkan rasa percaya dalam hati, bahwa seseorang dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik. Namun bukan berarti lepas tangan ketika memberi tanggungjawab kepada orang lain.
  • Terbuka kepada orang lain. Mempercayai orang lain berarti juga berani terbuka kepada orang lain.

Menjadi pribadi yang dipercayai :

  • Bicara jujur. Berkata benar jika benar, berkata salah jika salah. Hal ini patokan untuk membina sikap jujur.
  • Mampu menyimpan rahasia. Dalam pergaulan, semakin mampu menyimpan rahasia, akan menambah kemungkinan orang tersebut semakin mempercayai atau dipercayai.
  • Bertanggungjawab. Mampu diandalkan untuk menyelesaikan tugas dan tanggungjawab yang dipercayakan.
  • Menanggung resiko. Bukan hanya kemampuan saja yang diperhatikan orang dalam menaruh kepercayaan kepada kita, tetapi salah satunya adalah sejauh mana kita berani mengambil resiko dari apa yang menjadi tanggungjawab kita. ini menunjukkan bahwa kita bukan pribadi yang ragu.
  • Disiplin diri. Kedisiplinan menjamin keberhasilan, walau bisa juga terjadi pekerjaan yang dijalankan dengan disiplin tinggi mengalami kegagalan.
  • Watak baik. Orang yang berwatak baik akan lebih bisa dipercayai karena orang berwatak baik akan kelihatan pada berbagai sikap dan perilaku kesehariannya. Sikapnya cenderung terarah pada yang baik. (dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar